diposkan pada : 19-12-2023 21:32:01 Penyakit Asam Lambung lainnya seperti GERD (Gastrofageal Reflux Desease) disebabkan oleh karena adanya pelemahan pada otot bagian bawah kerongkongan atau lower esophageal sphincter (LES).

Lambung merupakan salah satu organ vital dalam sistem pencernaan makanan pada manusia. Lambung berfungsi untuk menyimpan suatu makanan untuk sementara waktu dan mengolah nya agar bisa di rubah menjadi nutrisi sel dan masuk ke dalam usus kecil. Selanjutnya nutrisi itu akan menembus dinding usus halus dan di distribusikan ke seluruh jaringan sel melalui sistem peredaran darah.

Lambung mempunyai pH = 1.5 – 3,  karena mengandung asam lambung yang bersifat sangat asam. sifat asam ini sangat penting dan tidak bisa digantikan oleh yang lain karena asam lambung ini berfungsi agar lambung dapat menghancurkan suatu makanan menjadi nutrisi makanan yang diperlukan oleh sel seluruh tubuh seperti glukosa, asam amino, asam lemak dan gliserol. Peran penting asam lambung lainnya adalah untuk mengaktifkan enzim pepsinogen dan membunuh mikroorganisme asing yang masuk ke dalam tubuh. Sifat keasaman lambung disebabkan oleh adanya cairan asam lambung. Selain cairan asam lambung, lambung terdiri juga dari dinding lambung yang diselubungi oleh suatu cairan mucosa. mukosa ini juga sangat penting untuk melindungi organ lambung dari paparan asam lambung yang bersifat keras dan korosif. Cairan mukosa inilah yang melindungi dinding lambung dari sifat korosif asam lambung. Apabila dinding lambung mengalami luka yang mungkin disebabkan oleh produksi cairan asam lambung yang terllau berlebihan atau karena lapisan mucosanya yang menipis maka akan mempengaruhi pada kerja lambung.  apabila organ lambung mengalami gangguan maka akibatnya pasokan nutrisi makanan untuk seluruh sel tubuh pastinya akan terganggu.

Struktur organ Lambung

Secara regim, lambung terbagi menjadi 4 area, yaitu bagian kardia, fundus, korpus dan pilorus. Dinding Lambung terdiri dari 4 lapisan utama yang dapat ditemukan di struktur organ saluran pencernaan lainnya, yaitu mukosa, submukosa, muskularis eksterna, dan serosa, disertai dengan vaskularisasi dan persarafan lambung. Kelenjar mucosa di area kardia, korpus dan pilorus memiliki perbedaan yang nyata, sedangkan kelenjar mucosa dari fundus dan korpus adalah hampir sama.

Dinding lambung tersusun oleh 3 jenis otot, yaitu otot melingkar, memanjang, dan menyilang, sehingga pada saat otot-otot lambung ini berkontraksi akan terjadi gerakan memutar makanan yang disebut gerakan peristaltik.

Dengan adanya gerakan peristaltik yang memutar-mutar makanan maka akan merangsang terjadinya sekresi asam lambung dan berbagai enzim pencernaan di dalam lambung. Proses pemecahan dan penguraian makanan pun segera berlangsung di dalam lambung. Asam lambung akan memecah karbohidrat menjadi glukosa, dan akan mengaktifkan enzim pepsinogen yang mengubah protein menjadi asam amino.  

Asam lambung juga akan memecah molekul lemak menjadi molekul-molekul kecil yang nantinya saat masuk ke dalam usus duodenum akan di emulsi oleh cairan empedu menjadi gliserol dan asam lemak. Selanjutnya semua nutrisi tersebut akan masuk ke dalam usus halus dan didistribusikan ke seluruh jaringan sel melalui sistem peredaran darah. Setelah berhasil melewati usus halus, asam lemak akan diubah menjadi trigliserida, yang bergabung dengan kolesterol, fosofolipid, dan protein untuk membentuk struktur baru yang disebut kilomikron.

Lapisan protein dari kilomikron membuat molekul lemak menjadi bisa larut dalam air. Setelah itu molekul lemak dapat langsung disalurkan melalui pembuluh getah bening dan aliran darah menuju berbagai jaringan tubuh yang memerlukannya.

Gangguan Pada Asam Lambung

Di dalam lambung, terdapat asam lambung. Asam lambung adalah suatu asam kuat berupa Asam klorida (HCl), pH-nya berkisar antara 1,5 sampai dengan 3.

Asam Lambung memiliki peran penting yang keberadaannya tidak boleh dihilangkan atau digantikan oleh yang lain, sehingga asam lambung seyogyanya tidak boleh dinetralkan (misal dengan menggunakan obat penetral asam lambung seperti golongan antasid) ataupun di hambat produksinya, peran penting asam lambung tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Memecah makanan, mengubah karbohidrat menjadi glukosa, merubah protein menjadi asam amino, dan merubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
  • Membunuh semua bakteri atau kuman berbahaya yang masuk bersamaan dengan makanan.
  • Mengaktifkan dan mengubah pepsinogen menjadi enzim pepsin. Enzim pepsin inilah yang memecah struktur protein yang ada di dalam makanan menjadi asam amino.  Proses pemecahan protein ini baru terjadi jika kadar asam atau pH di lambung berada di kisaran 1,5 hingga 2. Enzim pepsin tidak akan bekerja jika pH lambung berada di atas 4.

Karena sifatnya yang korosif, Asam lambung dapat mengikis apa saja yang di kenainya.  Ketika jumlah asam lambung yang ada di dalam lambung jumlahnya melebihi kebutuhan, maka mekanisme perlindungan dinding lambung akan menjadi rentan mengalami luka. Akibatnya, mukosa pada dinding lambung akan terkikis dan didinding lambung tidak mampu lagi untuk mempertahankan diri dari sifat korosif asam lambung tersebut. Dinding lambung tersebut akan mengalami luka atau peradangan, sehingga kinerja lambung pun akan terganggu.

Luka atau peradangan di dinding lambung (gastritis) biasa disebut sakit Maag oleh orang awam dan pada kondisi yang lebih parah di sebut sakit tukak lambung (Ulkus Peptikum). Tukak lambung tidak selalu menimbulkan gejala. Jika ada, biasanya berupa nyeri di ulu hati, perut perih dan terasa panas, merasa mual, ingin muntah, kehilangan nafsu makan, berat badan menjadi turun, hingga terjadi perdarahan di lambung.

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) tahun 2012, tingkat terjadinya sakit Maag (gastritis) di Indonesia mencapai 40,8%. Lalu apa aja sih gejala Maag itu?

Gejala Maag yang umum terjadi yaitu :
1. Perut Kembung
2. Mual dan muntah
3. Nyeri pada dada/ulu hati
4. Sering bersendawa
5. Mulut terasa asam/pahit
6. Merasa tidak nyaman setelah makan

Penyakit Asam Lambung lainnya seperti GERD (Gastrofageal Reflux Desease) disebabkan oleh karena adanya pelemahan pada otot bagian bawah kerongkongan atau lower esophageal sphincter (LES).

Otot ini berbentuk seperti cincin yang dapat membuka dan menutup saluran kerongkongan. Pada saat makan, otot LES akan mengendur sehingga makanan dapat masuk dari kerongkongan ke dalam lambung. Setelah makanan turun ke lambung, otot LES akan menegang dan menutup.

Pada penderita GERD, otot LES melemah sehingga tidak dapat menutup. Akibatnya, isi lambung dan asam lambung naik ke kerongkongan.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya produksi Asam lambung secara berlebihan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Pikiran yang stress
  • Minum alkohol berlebihan
  • Penggunaan obat-obat tertentu
  • Makanan yang sangat pedas
  • Infeksi bakteri (Helicobacter pylori)

Adapun beberapa Penyakit  atau gangguan pada  lambung, diantaranya adalah sebagai berikut :